Selasa, 27 April 2010

Tulislah Resensi Buku Pengetahuan


Pengertian dan Unsur-unsur Resensi
A. Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.
B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
ada beberapa hal penting mengapa resensi perlu dibuat. Tujuannya, diantaranya sebagai berikut,

1. Membantu pembaca (publik) yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud (karena buku yang diresensi biasanya buku baru) atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun. Dengan adanya resensi, pembaca bisa mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap buku tertentu. Setidaknya, dalam level praktis keseharian, bisa dijadikan bahan obrolan yang bermanfaat dari pada menggosip yang tidak jelas juntrungnya.

2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat buku yang baik itu. Memang, peresensi bisa saja sangat subjektif dalam menilai buku. Tapi, bagaimanapun juga tetap akan punya manfaat (terutama kalau dipublikasikan di media cetak, karena telah melewati seleksi redaktur). Lewat buku yang diresensi itulah peresensi belajar melakukan kritik dan koreksi terhadap sebuah buku. Disisi lain, seorang pembaca juga akan melakukan pembelajaran yang sama. Pembaca bisa tahu dan secara tak sadar akan menggumam pelan “Oooo buku ini begini…. begitu” setelah membaca karya resensi.

3. Mengetahui latarbelakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. Sisi Undercovernya. Kalaupun tidak bisa mendapatkan informasi yang demikian, peresensi tetap bisa mengacu pada halaman pengantar atau prolog yang terdapat dalam sebuah buku. Kalau tidak, informasi dari pemberitaan media tak jadi soal.

4. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Peresensi yang punya “jam terbang” tinggi, biasanya tidak melulu mengulas isi buku apa adanya. Biasanya, mereka juga menghadirkan karya-karya sebelumnya yang telah ditulis oleh pengarang buku tersebut atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis. Hal ini tentu akan lebih memperkaya wawasan pembaca nantinya.

5. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya. Karena tak jarang peresensi memberikan kritik yang tajam baik itu dari segi cara dan gaya kepenulisan maupun isi dan substansi bukunya. Sedangkan, bagi penerbit bisa dijadikan wahana koreksi karena biasanya peresensi juga menyoroti soal font (jenis huruf) mutu cetakan dsb.





CONTOH RESENSI BUKU PENGETAHUAN

Resensi Buku : Ensiklopida Seni Dan Budaya Nusantara


Tahukah kamu berada dimanakah Jembatan Barelang?Suku Dayak tinggal di pulau apa?Upacara Ngaben ditujukan untuk apa?Apakah tari tradisional dari Gorontalo?

Keanekaragaman budaya dan seni Indonesia sangatlah besar, sehingga banyak masyarakat Indonesia tidak mengetahui semua budaya dan seni tersebut.

Untuk itu penerbit Kawan Pustaka menilai apabila masa depan masyarakat Indonesia yang berada di anak-anak kita tidak segera diberikan wawasan yang cukup, maka mereka tidak akan sempat mempelajarinya. Sehingga diterbitkanlah buku “Ensiklopedia Seni & Budaya Nusantara”

Buku ini mengupas seni dan budaya dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, dilengkapi provil dari tiap provinsi. Di dalam buku ini kamu akan mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai provinsi-provinsi di Indonesia, seperti ibukota, letak provinsi, luas wilayah, batas-batas provinsi, dan simbol provinsi beserta artinya.

Seni dan kebudayaan Indonesia ditampilkan dengan gambar yang menarik dan berwarna, meliputi pakaian, rumah, tari, alat musik, dan senjata tradisional. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui bahasa daerah, lagu daerah, dan cerita rakyat dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.

Mau lebih seru lagi? Mainkan VCD interaktif bonus buku ini. Kamu dapat belajar banyak dan menguji seberapa hebat pengetahuanmu tentang negeri sendiri!

Jadi, tunggu apa lagi? Dapatkan semua pengetahuan tentang kekayaan dan keanekaragaman Indonesia di dlam buku ini.[agromedia/ais]
Penulis Gendhis Paradise
Ukuran 28 cm
Lebar viii + 132 hlm
Penerbit KawanPustaka
ISBN 979-757-371-0
Harga Rp39.000,
Penulis Kawan Pustaka

Tugas
1. Tulislah tujuan dalam meresensi buku!
2. Tulislah unsur-unsur meresensi buku
3. Pilihlah satu buku pengetahuan (tidak boleh sama dengan teman), kemudian buatlah resensi buku tersebut!
4. Kumpulkan tugas tersebut ke komentar blogg saya, paling lambat minggu depan.

6 komentar:

  1. Assalamualaikum, ibu ini hasil pekerjaan saya
    Nama: Abert Pratama
    Jawaban Tugas Bahasa Indonesia

    1. Tujuan meresensi buku:
    a. Membantu pembaca yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun.
    b. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat buku yang baik itu.
    c. Mengetahui latarbelakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
    d. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
    e. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya

    2. Unsur-unsur dalam meresensi buku:
    a. Membuat judul resensi
    Judul resensi
    b. Menyusun data buku
    Data buku biasanya disusun sebagai berikut:judul buku,
    pengarang,penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku,harga buku, Membuat pembukaan
    c. Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh, membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain, memaparkan kekhasan atau sosok pengarang, memaparkan keunikan buku, merumuskan tema buku, mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku, mengungkapkan kesan terhadap buku, memperkenalkan penerbit, mengajukan pertanyaan, membuka dialog.

    d. Tubuh atau isi pernyataan resensi:
    sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis,ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, rumusan kerangka buku, tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit),adanya kesalahan cetak.
    e. Penutup resensi buku
    Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
    ada beberapa hal penting mengapa resensi perlu dibuat.

    BalasHapus
  2. ibu ini jawaban dari saya untuk soal nomor 3

    Judul : Dasar-Dasar Meresensi Buku
    Penulis : Daniel Samad
    Penerbit : Grasindo
    Tahun : 1997
    Genre : Hobi
    Tebal : 84 Halaman
    ISBN : 979-669-096-9

    Dasar-Dasar Meresensi Buku

    Apa itu Resensi?

    Resensi berasal dari kata latin revidere dan recensere. Artinya melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.

    Meresensi buku berarti mengulas sebuah buku dengan memberikan penilaian, mengungkap sebagian isi buku, membahas, dan mengkritik isi buku.

    Apa hanya buku saja yang dapat diresensi?

    Tentu saja tidak. Sebenarnya bidang garapan resensi cukup luas. Apabila diklasifikasikan ada tiga bidang garapan resensi. Pertama, yaitu buku, baik itu fiksi maupun nonfiksi. Kedua, pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, dan kaset. Ketiga, yang berhubungan dengan pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.

    Tujuan resensi buku, menurut penulis buku ini adalah memberikan informasi tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku. Di samping itu, resensi buku juga mengajak pembaca untuk bisa memikirkan dan merenungkan lebih jauh fenomena yang muncul dalam sebuah buku, sehingga pembaca dapat mempertimbangkan apakah sebuah buku pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

    Berbeda dengan tulisan-tulisan seperti: berita, opini, artikel, kolom, laporan mendalam, dan karangan khas atau feature. Dari sisi pesan, kadar informasi dari tulisan resensi lebih tahan lama. Maksudnya, jika resensi tidak layak muat atau dikembalikan oleh pihak redaksi media cetak, resensi masih dapat dikirim ke media cetak lain.

    Buku yang terdiri dari 5 bab ini menguraikan apa itu hakikat dari resensi dan bagaimana membuat resensi yang baik. Dari buku ini, anda pun akan dengan mudah dapat memahami kiat-kiat menulis resensi buku yang diinginkan oleh redaksi. Sebab, secara umum buku ini telah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi kendala bagi seorang penulis pemula. Semua jawaban itu disuguhkan oleh Daniel Samad dengan cara dan gaya yang khas, ringan serta populer. Apalagi isi buku karya Daniel ini juga disisipi ilustrasi gambar kartun yang bersifat menghibur, sehingga pembaca menjadi bergairah dan tergerak untuk mengikuti lebih jauh apa yang menjadi tujuan buku ini secara rileks.

    Di dalam, ada juga contoh-contoh tulisan resensi yang pernah dimuat di media cetak lokal maupun nasional. Dengan demikian anda dapat mempelajari gaya tulisan yang kiranya memenuhi standar media cetak masing-masing.

    Selanjutnya?

    Kalau anda gemar tulis menulis atau mungkin ada keinginan untuk menjadi spesialis penulis resensi, mulailah dari sekarang! Sebab ada lagi satu keuntungan ganda yang tidak dimiliki oleh jenis tulisan lain. Yakni, dari segi finansial jika resensi kita dimuat, kita tidak menerima honor dari media cetak saja, akan tetapi juga dari penerbit buku. Ini kalau copy resensi itu dikirimkan ke penerbit. Minimal mendapat buku baru (jika penerbit tidak bersedia memberi honor). So, lumayan koleksi buku anda bertambah tanpa harus membeli.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum, bu ini jawaban tugas saya.
    Nama: Riza Hastuti

    1. Tujuan meresensi buku:
    a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.

    b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.

    c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku layak mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

    d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seorang melihat buku yang baru terbit seperti, siapa pengarangnya, mengapa ia menulis buku, apa pernyataannya, dan lainnya.

    e. Untuk segolongan pembaca resensi yang membaca agar mendapat bimbingan dalam memilih buku, setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis resensi, tidak ada waktu untuk membaca buku sehingga mengandalkan resesnsi sebagai sumber informasi.

    2. unsur-unsur meresenssi buku:
    a. Membuat judul resensi
    Menarik perhatian dan menimbulkan keingintahuan,mencerminkan isi pernyataan resensi secara akurat.

    b. Menyusun data buku
    -Judul buku,
    -Pengarang (editor, penerjemah, atau kata pengantar) ,
    -Penerbit,
    -Tahun terbit,
    -Tebal buku,
    -Harga buku (jika perlu).

    c. Membuat pembukaan
    -memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
    -membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
    -memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
    -memaparkan keunikan buku;
    -merumuskan tema buku;
    -mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
    -mengungkapkan kesan terhadap buku;
    -memperkenalkan penerbit;
    -mengajukan pertanyaan;
    -membuka dialog.

    d. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
    Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
    a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
    b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
    c. keunggulan buku;
    d. kelemahan buku;
    e. rumusan kerangka buku;
    f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
    g. adanya kesalahan cetak.
    5. Penutup resensi buku

    e. Penutup
    Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
    ada beberapa hal penting mengapa resensi perlu dibuat. Tujuannya, diantaranya sebagai berikut,

    BalasHapus
  4. ibu ini jawaban untuk soal nomor 3

    contoh resensi buku
    Judul : Pesona Barat: Analisa Kritis-Historis tentang Kesadaran Warna
    Kulit di Indonesia
    Penulis : Vissia Ita Yulianto
    Penerbit: Jalasutra, Yogyakarta
    Cetakan : 1, 2007
    Tebal : xvii+170 halaman

    KETERPESONAAN “TIMUR” TERHADAP “BARAT

    Definisi “cantik” kini sudah mengalami pergeseran makna. Idealisme kecantikan yang terdapat dalam kakawin-literatur pada zaman budaya Jawa, belum mempunyai hubungan atau kontak dengan budaya Barat menunjukkan kecantikan diasosiasikan dengan alam, seperti bunga, gunung, laut, dan padanan lainnya.
    Di era 1980-an, perempuan Indonesia tersihir dengan kosmetik lokal yang menjanjikan kulit kuning langsat bak putri keraton. Kini, cantik dinarasikan dengan warna kulit yang putih, badan tinggi semampai, dan wajah Indo. Hal ini terepresentasi dengan munculnya berbagai iklan yang menawarkan produk pemutih kulit dan wajah Bagi masyarakat, khususnya perempuan Indonesia, memiliki kulit putih bukan semata-mata karena warna kulitnya saja, tetapi juga semua simbol yang melekat padanya: prestise, percaya diri, superioritas, dan dipandang sebagai satu representasi “Barat”.
    Buku ini menyajikan sebuah konteks bagaimana kolonialisme Belanda, refeodalisme rezim Orde Baru, dan kapitalisme global menjadi sebuah sinergi dalam membentuk kesadaran tentang dan perilaku terhadap warna kulit di Indonesia kontemporer. Di bawah kolonialisme Belanda, politik diskriminasi dan pemaksaan budaya mengakibatkan berakarnya mentalitas inlander (konsep rendah diri) dalam masyarakat pribumi. Menganggap
    “Barat” sebagai bangsa yang lebih unggul, merasa rendah diri di hadapan mereka, serta masih adanya mental inlander inilah yang dimaksud penulis sebagai keterpesonaan bangsa “Timur” yang “terjajah” terhadap “Barat”. (DEW/Litbang Kompas)

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum, ibu ini hasil pekerjaan saya
    Nama: Heni Puspita sari
    Jawaban Tugas Bahasa Indonesia

    1. Tujuan meresensi buku:
    a. Membantu pembaca yang belum berkesempatan membaca buku yang dimaksud atau membantu mereka yang memang tidak punya waktu membaca buku sedikitpun.
    b. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi. Dengan begitu, pembaca bisa belajar bagaimana semestinya membuat buku yang baik itu.
    c. Mengetahui latarbelakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
    d. Mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
    e. Bagi penulis buku yang diresensi, informasi atas buku yang diulas bisa sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya

    2. Unsur-unsur dalam meresensi buku:
    - Membuat judul resensi
    Judul resensi
    - Menyusun data buku
    Data buku biasanya disusun sebagai berikut:judul buku,
    pengarang,penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku,harga buku, Membuat pembukaan
    - Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh, membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain, memaparkan kekhasan atau sosok pengarang, memaparkan keunikan buku, merumuskan tema buku, mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku, mengungkapkan kesan terhadap buku, memperkenalkan penerbit, mengajukan pertanyaan, membuka dialog.

    - Tubuh atau isi pernyataan resensi:
    sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis,ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, rumusan kerangka buku, tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit),adanya kesalahan cetak.
    - Penutup resensi buku
    Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
    ada beberapa hal penting mengapa resensi perlu dibuat

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum, ibu ini untuk jawaban soal nomor 3:

    Kimia Lingkungan

    Judul : KIMIA LINGKUNGAN
    Pengarang : Dr. Rukaesih Achmad, M.Si.
    Penerbit : ANDI, Yogyakarta
    Tahun Terbit : 2004
    Jumlah halaman : 184
    Bahasa : Indonesia
    No. ISBN : 979-731-485-5

    Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai alam. Jika kita mau mempelajari dan mendalaminya, akan terasa mudah dan menyenangkan karena kita dapat menemukan ha-hal yang yang menarik mengenai kimia di alam lingkungan sekitar kehidupan kita. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memahami kimia adalah melalui membaca buku-buku tentang kimia. Buku KIMIA LINGKUNGAN salah satu buku yang bisa membantu kita memahami kimia di lingkungan sekitar kita.
    Buku ini berisi mengenai masalah-masalah lingkungan global, kimia air, kimia atmosfer, kimia tanah, pencemaran lingkungan, siklus biogeokimia, dan toksikologi kimia. Masalah lingkungan global yang dibahas adalah akibat pemanasan global yang disebabkan peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca seperti CO2, SO2, NO, NO2 serta senyawa organic CH4 dan CFC ; hujan asam; kerusakan lapisan ozon; dan narkotika. Kimia air yang menjelaskan sumber dan kegunaan air; sifat unik dari air; sifat kimia perairan; kehidupan akuatik; dan bahan kimia dalam lingkungan. Kimia atmosfer yang terdiri dari sifat dan susunan atmosfer; pembagian wilayah atmosfer; panas bumi; serta bahan kimia dan reaksi fotokimia dalam atmosfer.
    Kimia tanah dalam buku ini menjelaskan tentang geosfer; sifat-sifat tanah; air dan udara dalam tanah; bahan-bahan organic dalam tanah; reksi asam-basa dan “Ion-Exchange” dalam tanah; hara makro dan mikro dalam tanah. Buku ini juga menjelaskan pencemaran lingkungan dalam air, udara, dan tanah. Siklus biogeokimia seperti siklus karbon, siklus nitrogen, siklus oksigen, siklus belerang, dan siklus fosfor juga dijelaskan secara mendetail dalam buku ini.
    Buku KIMIA LINGKUNGAN memiliki struktur yang tersusun secara baik dan teratur. Pembagian bab dan topik terarah. Buku ini juga dilengkapi dengan gambar, grafik, table, contoh soal, dan lampiran mengenai kriteria kualitas air golongan A, B, C, dan D. Buku ini juga baik digunakan untuk menambah wawasan mengenai lingkungan hidup kita, karena informasi diberikan secara jelas dan mendetail. Selain memiliki kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan seperti kesalahan pengetikan dan gambar yang diberikan kurang diberi pewarnaan, sehingga bila diberi warna akan terlihat lebih menarik.

    BalasHapus